Akhir Desember, 2 Guru Besar Unib Dikukuhkan

JUMLAH guru besar di Universitas Bengkulu kini bertambah dua orang, yaitu Prof. Ali Munawar dan Prof. Riwandi. Keduanya merupakan dosen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian. Jika tidak ada aral melintang, pengukuhan dua guru besar itu akan dilaksanakan tanggal 22 Desember 2014 mendatang.

Acara pengukuhan guru besar nanti akan dikemas dalam bentuk rapat senat terbuka yang dihadiri seluruh anggota senat dan para guru besar selingkung Unib, rektor dan para wakil rektor, para dekan serta pejabat Unib lainnya. Pihak panitia juga akan mengundang unsur Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (FKPD), serta pihak keluarga guru besar yang akan dikukuhkan.

“Acaranya dikemas dalam bentuk rapat senat terbuka, dipimpin oleh Ketua Senat. Namun prosesi pengukuhan guru besar dilakukan oleh rektor, bahkan pada acara itu rektor didaulat memberikan kata sambutan,” ujar Ketua Senat Universitas Bengkulu, Prof. Alnofri, ketika memimpin rapat persiapan acara pengukuhan guru besar, di ruang rapat tiga rektorat Unib, Rabu (3/12/2014).

Dijelaskan Prof. Alnofri, acara pengukuhan guru besar nanti akan dilakukan di ruang utama gedung rektorat Unib yang berkapasitas 250 orang. Acaranya dimulai pukul 09.00 WIB hingga selesai.

Dari seluruh rangkaian acara, yang menjadi inti acara adalah pidato orasi ilmiah yang akan disampaikan langsung oleh guru besar bersangkutan, dan mendengarkan kata sambutan dari rektor.

“Inti acaranya cuma itu, orasi ilmiah dari guru besar bersangkutan dan mendengarkan sambutan rektor. Namun demikian, kita bersama seluruh panitia berusaha agar seluruh rangkaian acara mulai dari penyambutan tamu, dan lain sebagainya, dapat terlaksana maksimal,” ujarnya.

Dengan ditetapkannya Ali Munawar dan Riwandi sebagai guru besar bergelar professor, maka jumlah guru besar di Unib bertambah dua orang menjadi 34 orang.

Bertambahnya jumlah profesor ini diharapkan dapat meningkatkan eksistensi Unib dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi, serta mendorong terwujudnya visi Unib menjadi world class university pada 2025. [humas1]

Comments are closed.